Sabtu, 14 Januari 2017

Percobaan 6 Laporan Biologi Umum

PERCOBAAN: VI
I.            Judul Praktikum         : Sifat-Sifat Fisika
II.           Tanggal Praktikum     : 14 Desember 2015
III.        Tujuan Praktikum      : 1. Untuk mengamati peristiwa difusi sel                                                        2. Untuk mengamati peristiwa osmosis pada sel   
                                    hewan dan tumbuhan                   
        3. Untuk mengamati pertiwa turgor pada sel
  4. Untuk mengamati tekanan turgor terhadap    
      menggulungnya daun alang-alang
IV.        Dasar Teori                  :
Difusi adalah energi atau materi dan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih renda, menghasilkan sesuatu dalam bahkan distribusi.    Jika stok gula di tempatkan didasar cangkir air, gula akan larut dan perlahan-lahan menyebar melalui air, tetapi jika air  tidak di aduk ini mungkin minggu sebelumnya pendekatan solusi hemogenitas. Semua jenis difusi mengikuti hukum yang sama, laju difusi sebanding dengan konduktivitas.[21]
Kecepatan  difusi zat  melalui membran sel tidak hanya bergantung pada gradien konsentrasi, tapi juga pada besar muatan dan daya larut dalam lipid,yaitu molekul  hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui membran dari pada molekul hidrofilik.[22]
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih pekat,membran semipemeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,tapi tidak oleh zat pelarut,yang mengakibat gradien tekanan sepanjang membran.osmosis merupakan suatau fenomena alami,tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang belih encer.[23]
Osmosis merupakan suatu topik yang  penting  dalam biologi karna fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan kedalam dan keluar sel. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup dimana moleku l “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solvent” rendah ke daerah “solven”t  tinggi melalui sebuah membran “semipermeabel”. Membran semipemeabel ini menunjukkan ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirib atau bagian dari membran sel. Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah kontentrasi yang seimbang tercapai dikedua sisi menbran.[24]
V.           Alat dan Bahan :
a.    Alat               : 1. Cawan petri
  2. Penggaris
  3. kristal kalium permanganate (K2MnO4)
  4. Aquades
  5. Eosin
  6. Pisau
  7. Gelas piala
  8. Penanas air (bunsen)
  9. Pelubang
 10.Mikroskop
 11.Kaca benda dan kaca penutup
b. Bahan                        : 1. Garam
                                      2. Kentang (Solanum tuberosum)
                                      3. Wortel (Daucus carota)
                                      4. Larutan garam 15%
                                      5. Daun alang-alang
                                      6. Daun Rhoe discolor
                                      7. Biji kacang hijau
                                      8. Biji kacang merah
                                      9. Air hangat
VI.   Cara Kerja        :
1.    Difusi
a.    Diisi dua cawan petri masing-masing dengan aquades 15 mL dan air hangat 15 mL
b.    Diletakkan pada tempat datar yang masing-masing dibawahnya ada penggaris
c.    Dimasukkan masing-masing sedikit K2MnO4 dibagian tengah cawan lalu diamati
d.   Diamati diameter yang di tempuh selama 3,5 dan 9 menit
e.    Dibandingkan keduanya
2.    Osmosis
a.    Dilubangi kentang ditengahnya tetapi jangan sampai bocor dan dimasukkan garam kedalamnya.
b.    Pada cawan petri yang telah diisi dengan larutan eosin, letakkan kentang tadi di tengah larutan tersebut
c.  Diamati setelah 30 menit.
3.    Turgor
a.    Disayatlah kentang dan wortel setipis mungkin dan raba masing-masing permukaan preparat tersebut dan dicatat
b.    Diisilah masing-masing sebagian sayatan tadi kedalam petridis yang berisi larutan garam 15% dan petridis yang berisi aquades
c.    Dibiarkan beberapa waktu lalu diraba kembali permukaannya
d.   Dicatatlah masing-masing dan dibuat laporan
e.    Gelas piala yang telah disediakan diisi air dan di masukkan alang-alang ± 20 cm dalam air dan dibiarkan
f.     Ditunggu beberapa menit dan diamati perubahan
4.    Plasmolisis
a.    Disayat permukaan bawah daun Rhoe discolor dan diletakkan sayatan tersebut diatas kaca benda yang telah ditetesi air lalu ditutupi degan kaca penutup
b.    Diganti aquades dengan larutan garam 15% dan digambar hasilnya
5.    Imbibisi
a.    Diisilah masing-masing cawan petri dengan aquades dan air hangat lalu dimasukkan beberapa biji kacang merah dan kacang hijau ke dalam masing-masing cawan tersebut
b.    Dibiarkan selama 30 menit dan dicatat hasilnya









VII.     Hasil Pengamatan        :
Gambar        : Difusi
Keterangan

1.    Kristal kalium permanganate (K2MnO4)

Gambar      : Osmosis
Keterangan

1.    Larutan Eosin
2.    Kentang (Solanum tuberosum)
3.    Lubang yang diisi garam
4.    Cawan petri


Gambar        : Turgor
Keterangan

1.    Kentang (Solanum tuberosum)
2.    Wortel (Daucus carota)

Gambar        : Imbibisi
Keterangan

1.      Biji kacang merah
2.      Biji kacang hijau
3.      Aquades
4.      Cawan petri


Gambar        : Plasmolisis
Keterangan

1.      Dinding sel
2.      Ruang antar sel
3.      Sitoplasma
4.      Inti sel
5.      Aquades
6.      Cawan petir

                   










VIII. Pembahasan     :
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tentang sifat-sifat fisika    diketahui bahwa difusi adalah gerakkan molekul dari suatu daerah yang konsentrasinya tinggi kedaerah konsentrasinya lebih rendah yang disediakan oleh energi kinetik molekul-molekul tersebut. Contohnya adalah air hangat dan K2MnO4, air hangat sebagai pelarutnya sedangkan terlarutnya K2MnO4. Konsentrasi pada K2MnO4 lebih tinggi dari pada air hangat sehingga ketika air hangat ditambah K2MnO4 lama kelamaan airnya akan berubah menjadi warna ungu.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu : (a) ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi semakin tinggi; (b) ketebalan membran, semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi; (c) luas suatu area, semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya; (d) jarak, semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya dan (e) suhu, semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak lebih cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat di tembus oleh pelarut, tapi tidak boleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat di hambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi meleburi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Praktikum osmosis menggunakan kentang (Solanum tuberosum) yang sudah dipotong seperti dadu dan dilubangkan ditengahnya diisi garam diatasnya dan di bawah kentang diisi dengan larutan eosin. Selama 30 menit kentang itu akan berwarna orange kemerahan kerena larutan eosin itu naik melalui membran permeabel.
Tekanan turgor adalah tekanan air pada dinding sel yang disebabkan oleh masuknya air kedalam sel sehingga menimbulkan tekanan pada dinding sel. Bila suatu sel tumbuhan diletakkan dalam larutan hipotonis maka air akan masuk ke dalam sel dan di dalam vakuola sehingga menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dan dinding sel. Contohnya adalah kentang (Solanum tuberosum) dan wortel (Daucus carota) dipotong setipis mungkin beberapa bagian lalu diletakkan ke dalam petridis yang berisi larutan garam dan aquades selama beberapa menit. Karena konsentrasi atau tekanan pada larutan garam lebih kuat maka sel-sel didalam kentang dan wortel akan pecah, sehingga kentang dan wortel menjadi lembek. Sedangkan di aquades kentang dan wortel tetap keras kerena konsentrasinya netral atau biasa.
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis . Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Sel tumbuhan dalam kondisi seperti ini akan layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis, tekanan terus berkurang sampai di suatu titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
Proses plamolisis pada daun Rhoe discolor pertama daun disayat diletakkan diatas kaca benda dan ditetesi aquades dan di tutupioleh kaca penutup, kemudian di letakkan di bawah mikroskop, hasilnya daun Rhoe discolor berwarna ungu merata. Setelah digantikan aquades dengan larutan garam daun tersebut warnanya pecah sehingga warna ungunnya tinggal sedikit atu berkurang.
Imbibisi  merupakan penyerapan air pada ruang interseluler dan konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Contonhya pada kacang merah dan kacang hijau yang di rendam ole air hangat dan aquades. Jika direndam dengan air hangat maka bagian biji terluar terbuka, mengembang dan keriput sedangkan yang direndam di aquades bijinya biasa saja tidak ada terjadi perubahan apapun
IX.        Kesimpulan      :
1.    Proses difusi adalah suatu perpindahan partikel atu zat terlarut dari yang hipertonik (konsentrasi tinggi) ke partikel atau zat terlarut yang hipotonik (konsentrasi rendah)
2.    Proses osmosis pada kentang (Solanum tuberosum) yang diisi garam didalm kentang yang dilubangi tengahnya dan diletakkan didalam larutan eosin menjadi lembek dan berwarna orange kemerahan.
3.    Tekanan turgor akan menjadi kuat, jika suatu sel berada pada larutan hipotonis, dan akan menjadi lemah pada larutan yang hipertonis.
4.    Daun Rhoe discolor terlihat utuh selnya apabila ditetesi aquades, dan akan rusak apabila di tetesi larutan garam.
5.    Biji-bijian seperti biji kacang merah dan kacang hijau dimasukkan kedalam air hangat bagian biji luarnya terbuka dan cepat mengembang dibandingkan dengan aquades.




[21] Agrica, “Difusi, Osmosis dan Imbibisi”, Jurnal Biologi Universitas Andalas, Vol. 2. No. 1. 2009
[22] John,W.Campbell, Biologi Edisi Pertama, (Jakarta : Erlangga,2000), h. 108
[23] Widjojo, Parjatmo, Biologi Umum 1, (Bandung : Angkasa Bandung, 1987),  h. 88
[24] Micheal, konrad, Penelitian Difusi dan Osmosis di dalam sel, Jurnal Veteriner, vol 12. No.1.2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar