PERCOBAAN:
VI
I.
Judul Praktikum : Sifat-Sifat Fisika
II.
Tanggal
Praktikum :
14 Desember 2015
III.
Tujuan
Praktikum :
1. Untuk mengamati peristiwa difusi sel 2. Untuk mengamati peristiwa osmosis pada sel
hewan dan tumbuhan
3. Untuk mengamati pertiwa turgor pada sel
4. Untuk mengamati tekanan turgor
terhadap
menggulungnya daun alang-alang
IV.
Dasar
Teori :
Difusi
adalah energi atau materi dan konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih
renda, menghasilkan sesuatu dalam bahkan distribusi. Jika stok gula di tempatkan didasar cangkir
air, gula akan larut dan perlahan-lahan menyebar melalui air, tetapi jika
air tidak di aduk ini mungkin minggu
sebelumnya pendekatan solusi hemogenitas. Semua jenis difusi mengikuti hukum
yang sama, laju difusi sebanding dengan konduktivitas.[21]
Kecepatan difusi zat
melalui membran sel tidak hanya bergantung pada gradien konsentrasi,
tapi juga pada besar muatan dan daya larut dalam lipid,yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui
membran dari pada molekul hidrofilik.[22]
Osmosis
adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer kebagian yang lebih pekat,membran semipemeabel harus dapat ditembus
oleh pelarut,tapi tidak oleh zat pelarut,yang mengakibat gradien tekanan
sepanjang membran.osmosis merupakan suatau fenomena alami,tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang belih encer.[23]
Osmosis
merupakan suatu topik yang penting dalam biologi karna fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan kedalam dan keluar sel. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup dimana moleku l “solvent” (biasanya
air) akan mengalir dari daerah “solvent” rendah ke daerah “solven”t tinggi melalui sebuah membran
“semipermeabel”. Membran semipemeabel ini menunjukkan ke membran sel atau
membran apa pun yang memiliki struktur yang mirib atau bagian dari membran sel.
Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah kontentrasi yang seimbang tercapai
dikedua sisi menbran.[24]
V.
Alat
dan Bahan :
a.
Alat : 1. Cawan petri
2. Penggaris
3. kristal kalium permanganate (K2MnO4)
4. Aquades
5. Eosin
6. Pisau
7. Gelas piala
8. Penanas air (bunsen)
9. Pelubang
10.Mikroskop
11.Kaca benda dan kaca penutup
b.
Bahan : 1. Garam
2. Kentang (Solanum tuberosum)
3. Wortel (Daucus carota)
4. Larutan garam 15%
5. Daun alang-alang
6. Daun Rhoe
discolor
7. Biji kacang hijau
8. Biji kacang merah
9. Air hangat
VI. Cara Kerja :
1. Difusi
a. Diisi
dua cawan petri masing-masing dengan aquades 15 mL dan air hangat 15 mL
b. Diletakkan
pada tempat datar yang masing-masing dibawahnya ada penggaris
c. Dimasukkan
masing-masing sedikit K2MnO4 dibagian tengah cawan lalu
diamati
d. Diamati
diameter yang di tempuh selama 3,5 dan 9 menit
e. Dibandingkan
keduanya
2. Osmosis
a. Dilubangi
kentang ditengahnya tetapi jangan sampai bocor dan dimasukkan garam kedalamnya.
b. Pada
cawan petri yang telah diisi dengan larutan eosin, letakkan kentang tadi di
tengah larutan tersebut
c. Diamati
setelah 30 menit.
3. Turgor
a. Disayatlah
kentang dan wortel setipis mungkin dan raba masing-masing permukaan preparat
tersebut dan dicatat
b. Diisilah
masing-masing sebagian sayatan tadi kedalam petridis yang berisi larutan garam
15% dan petridis yang berisi aquades
c. Dibiarkan
beberapa waktu lalu diraba kembali permukaannya
d. Dicatatlah
masing-masing dan dibuat laporan
e. Gelas
piala yang telah disediakan diisi air dan di masukkan alang-alang ± 20 cm dalam
air dan dibiarkan
f. Ditunggu
beberapa menit dan diamati perubahan
4. Plasmolisis
a.
Disayat permukaan bawah
daun Rhoe discolor dan diletakkan
sayatan tersebut diatas kaca benda yang telah ditetesi air lalu ditutupi degan
kaca penutup
b. Diganti
aquades dengan larutan garam 15% dan digambar hasilnya
5. Imbibisi
a. Diisilah
masing-masing cawan petri dengan aquades dan air hangat lalu dimasukkan beberapa
biji kacang merah dan kacang hijau ke dalam masing-masing cawan tersebut
b. Dibiarkan
selama 30 menit dan dicatat hasilnya
VII.
Hasil
Pengamatan :
Gambar : Difusi
|
Keterangan
|
1. Kristal
kalium permanganate (K2MnO4)
|
Gambar : Osmosis
|
Keterangan
|
1. Larutan
Eosin
2. Kentang
(Solanum tuberosum)
3. Lubang
yang diisi garam
4. Cawan
petri
|
Gambar : Turgor
|
Keterangan
|
1. Kentang (Solanum tuberosum)
2. Wortel
(Daucus carota)
|
Gambar : Imbibisi
|
Keterangan
|
1. Biji
kacang merah
2. Biji
kacang hijau
3. Aquades
4. Cawan
petri
|
Gambar : Plasmolisis
|
Keterangan
|
1. Dinding
sel
2. Ruang
antar sel
3. Sitoplasma
4. Inti
sel
5. Aquades
6. Cawan
petir
|
VIII.
Pembahasan :
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan tentang sifat-sifat fisika diketahui bahwa difusi adalah gerakkan
molekul dari suatu daerah yang konsentrasinya tinggi kedaerah konsentrasinya
lebih rendah yang disediakan oleh energi kinetik molekul-molekul tersebut.
Contohnya adalah air hangat dan K2MnO4, air hangat
sebagai pelarutnya sedangkan terlarutnya K2MnO4.
Konsentrasi pada K2MnO4 lebih tinggi dari pada air hangat
sehingga ketika air hangat ditambah K2MnO4 lama kelamaan
airnya akan berubah menjadi warna ungu.
Faktor
yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu : (a) ukuran partikel, semakin kecil
ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan
difusi semakin tinggi; (b) ketebalan membran, semakin tebal membran, semakin
lambat kecepatan difusi; (c) luas suatu area, semakin besar luas area, semakin
cepat kecepatan difusinya; (d) jarak, semakin besar jarak antara dua
konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya dan (e) suhu, semakin tinggi
suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak lebih cepat. Maka semakin
cepat pula kecepatan difusinya.
Osmosis
adalah perpindahan air melalui membran semipermeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat di
tembus oleh pelarut, tapi tidak boleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
di hambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi
pekat menjadi meleburi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Praktikum
osmosis menggunakan kentang (Solanum
tuberosum) yang sudah dipotong seperti dadu dan dilubangkan ditengahnya
diisi garam diatasnya dan di bawah kentang diisi dengan larutan eosin. Selama
30 menit kentang itu akan berwarna orange kemerahan kerena larutan eosin itu
naik melalui membran permeabel.
Tekanan
turgor adalah tekanan air pada dinding sel yang disebabkan oleh masuknya air
kedalam sel sehingga menimbulkan tekanan pada dinding sel. Bila suatu sel
tumbuhan diletakkan dalam larutan hipotonis maka air akan masuk ke dalam sel
dan di dalam vakuola sehingga menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dan
dinding sel. Contohnya adalah kentang (Solanum
tuberosum) dan wortel (Daucus carota) dipotong setipis mungkin
beberapa bagian lalu diletakkan ke dalam petridis yang berisi larutan garam dan
aquades selama beberapa menit. Karena konsentrasi atau tekanan pada larutan
garam lebih kuat maka sel-sel didalam kentang dan wortel akan pecah, sehingga
kentang dan wortel menjadi lembek. Sedangkan di aquades kentang dan wortel
tetap keras kerena konsentrasinya netral atau biasa.
Plasmolisis
merupakan dampak dari peristiwa osmosis . Jika sel tumbuhan diletakkan di
larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan
juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Sel tumbuhan dalam kondisi
seperti ini akan layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya
plasmolisis, tekanan terus berkurang sampai di suatu titik dimana protoplasma
sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel
dan membran.
Proses
plamolisis pada daun Rhoe discolor
pertama daun disayat diletakkan diatas kaca benda dan ditetesi aquades dan di
tutupioleh kaca penutup, kemudian di letakkan di bawah mikroskop, hasilnya daun
Rhoe discolor berwarna ungu merata. Setelah digantikan aquades dengan larutan
garam daun tersebut warnanya pecah sehingga warna ungunnya tinggal sedikit atu
berkurang.
Imbibisi merupakan penyerapan air pada ruang
interseluler dan konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Contonhya pada
kacang merah dan kacang hijau yang di rendam ole air hangat dan aquades. Jika
direndam dengan air hangat maka bagian biji terluar terbuka, mengembang dan keriput
sedangkan yang direndam di aquades bijinya biasa saja tidak ada terjadi
perubahan apapun
IX.
Kesimpulan :
1. Proses
difusi adalah suatu perpindahan partikel atu zat terlarut dari yang hipertonik
(konsentrasi tinggi) ke partikel atau zat terlarut yang hipotonik (konsentrasi
rendah)
2. Proses
osmosis pada kentang (Solanum tuberosum)
yang diisi garam didalm kentang yang dilubangi tengahnya dan diletakkan didalam
larutan eosin menjadi lembek dan berwarna orange kemerahan.
3. Tekanan
turgor akan menjadi kuat, jika suatu sel berada pada larutan hipotonis, dan
akan menjadi lemah pada larutan yang hipertonis.
4. Daun
Rhoe discolor terlihat utuh selnya
apabila ditetesi aquades, dan akan rusak apabila di tetesi larutan garam.
5. Biji-bijian
seperti biji kacang merah dan kacang hijau dimasukkan kedalam air hangat bagian
biji luarnya terbuka dan cepat mengembang dibandingkan dengan aquades.
[21] Agrica, “Difusi, Osmosis
dan Imbibisi”, Jurnal Biologi Universitas
Andalas, Vol. 2. No. 1. 2009
[22] John,W.Campbell, Biologi Edisi Pertama, (Jakarta :
Erlangga,2000), h. 108
[23] Widjojo, Parjatmo, Biologi Umum 1, (Bandung : Angkasa
Bandung, 1987), h. 88
[24] Micheal, konrad,
Penelitian Difusi dan Osmosis di dalam sel, Jurnal
Veteriner, vol 12. No.1.2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar